Para Nabi dan Rasul memiliki empat sifat wajib dan empat sifat mustahil, serta satu sifat jaiz.(Khususnya Nabi Muhammad SAW.)
1. Shiddiq artinya benar, mustahil ia kizibatau
dusta. Artinya nabi dan rasul bersiafat benar, baik dalam tutur kata
maupun perbuatannya, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT. “Dan Kami
menganugrahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan
mereka buah tutur yang baik lagi mulia.” (QS. Maryam : 50).
2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil khianat
(curang). Artinya, para nabi dan rasul itu bersifat jujur dalam
menerima ajaran Allah SWT, serta memelihara keutuhannya dan
menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Mustahil
mereka menyelewengkan atau berbuat curang atas ajaran Allah SWT.
3. Tabligh (menyampaikan wahyu kepada umatnya), mustahil kitman
(menyembunyikan wahyu). Artinya para nabi dan rasul itu pasti
menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekalipun mengakibatkan jiwanya
terancam. “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Alkitab
dan orang-orang yang ummi (buta huruf), sudahkah kamu masuk Islam? Jika
mereka telah masuk Islam niscaya mereka mendapat petunjuk, dan jika
mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat
Allah SWT). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imron
: 20).
4. Fathonah (cerdas), mustahil jahlun
(bodoh). Artinya para nabi dan rasul itu bijaksana dalam semua sikap,
perkataan dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikian
mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain.
Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu arodhul basyariyah,
artinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada
umumnya seperti makan, minum, tidur, sakit dan lain sebagainya.
Mudah- Mudahan kita sebagai Umatnya Beliau ( Nabi Muhammad SAW) Kita bisa mengambil 'itibar / contoh dari sifat- sifat tersebut . Amiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar