Minggu, 07 Agustus 2016

nasab jasad Abuya K.H Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi M.A

Nasab Jasad Yang Mulia Guru kita
Abuya K.H M Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi M.A



ALHAMDULILLAH Berkat Idzin Dari Beliau,"Demi Rasa syukur,kecintaan Dan Kebanggaan Kami Kepadanya" Bukan pula untuk menyombongkan diri kami ,tetapi sdh selayaknya seorang murid harus mengetahui Nasab Jasad & Sanad Mata rantai keguruan yg menjadi "Gurunya" untuk mengesahkan ilmu kami yg menjadi murid ,Dari jalur mana guru kami menerima ilmunya Serta lebih menguatkan Iman Islam dan Ihsan kami. "(kami disini tdk menyatakan bahwa Abuya / Guru Kami tsb itu HAbib atau Syarif)"

@ Silahkan simak Rekaman Penggalan Taushiah Klarifikasi Penjelasan masalah pengunggahan Nasab Beliau dibawah status ini *
Dengan Mengucapkan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Saya Yang teramat Faqiir M Ibrahim Daadi. Mengunggah Nasab Jasad / Bukan nasab Kehabibannya Abuya KH.M.Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi MA Dari Jungjunan Alam NABI BESAR SAYYIDINA MUHAMMAD SAW
1.      .Siti Sayyidah Fatimah Binti Muhammad SAW Menikah dg Sayyidina Ali bin Abi Tholib.RA  (Mempunyai Anak sesuai dg no Urut Ke bawah Dst)
2.      Syd.Husain Assabti.Ra
3.      Syd.Zaenal Abidin .Ra
4.      Syd.Muhammad Al Baqir.Ra
5.      Syd.Jafar Shodiq.Ra
6.      Syd.Kasim Al Kamil (Ali Al Uraidi).Ra
7.      Syd.Muhammad Naqib (Idris).Ra
8.      Syd.Isa Al Basri. Ra 
9.      Syd.Ahmad Al Muhajir. Ra
10.  Syd.Ubaidillah.Ra
11.  Syd.Alwi.Ra.
12.  Syd.Muhammad.Ra
13.  Syd.Alwi.Ra
14.  Syd.Ali Kholiqosam.Ra
15.  Syd.Muhammad shohibul mirbath .Ra
16.  Syd.Alwi Amir Faqih.Ra
17.  Syd.Abdul Malik.Ra
18.  Syd.Abullah Khan Nurdin(Amir).Ra
19.  Syd. Amir Ahmad Syech Jalaludin.Ra
20.  Syd.Jamaluddin Al Husein.Ra
21.  Syd.Ali Nurul Alam.Ra
22.  Syd.Syarif Abdullah.Ra (Sultan Mesir) menikah
dg Siti Syarifah Mudaim (Rara Santang)Putri Raja
Pajajaran Prabu Siliwangi
23.  Syd.Syarif Hidayatullah Ra (Sunan Gunung jati/Cirebon)
24.  Syd.Abdurrahman Al Qodri .Ra/Mataram
25.  Pangeran Atas Angin.Ra
26.  Pangeran Dipati Ukur I. Ra
27.  Pangeran Dipati Ukur II.Ra
28.  Pangeran Dipati Ukur III.Ra
29.  Dalem Nayasari Timanganten.Ra
30.  Dalem Nayadirga Cisebel /Sukamiskin.Ra
31.  Dalem H.Abdul Manaf Mahmuud.Ra
32.  M’bah Suta Jaya.Ra
33.  M’Bah Saba .Ra
34.  M’bah Inu .Ra
35.  M’bah Ranci.Ra
36.  M’bah Jamiyah.Ra
37.  M’bahAmpiyah.Ra
38.  M’bah Ibu Mursifah.Ra*
39.  KH.M.Hasan Mustawi.Ra (Mama Bojong)
40.  KH.Ahmad Thoha Mustawi.Ra
41.  KH.M.Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi MA

<iframe width="420" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/dTQgbgOYQQ0" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>



Disusun Oleh Yang Teramat Faqir : 
H.M IbrahimDaadi.
Langsung Dari Yang Mulia Abuya KH. M.Muhyiddin Abdul Qodir Al Manafi MA .
InsyaaLLah menyusul... (to be continued)
 
Masih adalagi dari jalur yg Lain Dari Istri Eyang Dalem H.Abdul Mahmuud ke yang lainnya yg blm diunggah.Semoga beliau Dipanjangkan Umur,Disehatkan Selalu dan Dilimpah ruahkan / Ditambah tambahkan lagi Rizqi &Keberkahannya …Aamiin

NB: Diunggah Sebagai Klarifikasi Atas Banyaknya
pengunggahan yg keliru & banyaknya Permintaan
Tentang Nasab Beliau sebagai Implementasi.
Kecintaan Kami Khusus nya Jemaah Kel Besar
MT & Dawah Ponpes Asy Syifaa Wal Mahmuudiyyah Jabar
Bandung, Selasa 11Juni2013M / 2Syaban1434H
Wassalamu a'laikum Wr Wb. Seksi Dawah Asy Syifaa BDG. M Ibrahim Daadi

Info langsung dari Ust.M Ibrahim dadi dari Abuya K.H Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi M.A

Jumat, 15 April 2016

hati hati nasihat Abuya

Nasihat Guru kita Abuya K.H Muhammad Muhyiddin Abdul Qodir Almanafi M.A


Assalaamu’alaikum wrwb kepada Ahbaab Muslimin Muslimat ..

Hati2..!!! Hati2!!!..Hati2..!!!

Ada beberapa kata atau kalimat yang harus di luruskan secara lafadz atau ma’nanya yang sudah beredar di sebagian masyarakat awam yang di hawatirkan merusak ‘Aqidah…diantaranya:
1)  
Kalimat (Bagaimana yang di atas saja)apalagi jika di tambah dengan telunjuknya mengisyaratkan ke jihat atas …kalimat (yang diatas) jika di maksudkan Dzat Allaah dan maksud atas itu jihat atas maka hukumnya kufur karena Allaah tidak terkurung oleh jihat..
2)   .Kalimat (Allaah ada di mana2)…
3)   Allah ada di Arasy
4)   Allaah ada di Langit
5)   Allaah ada di hati
6)   Allaah ada di depan
kata (mana2/Arsy/Langit/hati dan lainnya itu semua menunjukan tempat dan kata Atas/depan itu menunjukan jihat sedangkan tempat dan jihat bahkan semua alam semesta ini ciptaan Allaah yang asal alam semesta ini tidak ada lalu Allaah Adakan maka keberadaan alam semesta ini adalah perkara baru baik Arasy/ langit/bumi/hati/atas /depan dan yang lainnya maka tidaklah mumkin Allaah terkurung oleh jihat atau terwadahi oleh tempat atau Allaah berpindah kepada tempat atau jihat yang Allaah Ciptakan dari tidak ada apa2…
Maka tidak boleh mengatakan dan meyaqini Allaah dimana2 ..tapi dimanapun makhluq berada Allaah Ada sesuai dengan KeberadaanNya..Juga tidak boleh mengatakan dan meyaqini Allaah di hadapan kita tapi kita dan alam semesta ada di Hadapan Allaah..

Maka Arti bahwa RosuuluLLooh Saw Melihat Dzat Allaah di waktu Mi’roj di Maqom Mukaafahah di Alam itu saat itu? Bukan Allaah Yang ada di sana saat itu tapi RosuuluLLooh Saw Yang Ada di Alam itu saat itu..
Begitu pula Ma’na Ahli Sorga akan melihat Allaah di Sorga saat itu bukan Allaah Nya Yang di Sorga saat itu tapi Ahli Sorganya yang di Sorga saat itu…

7)   kalimat (menghadirkan Allaah) …tidak boleh mengatakan dan punya perasaan menghadirkan Allaah karena Allaah Maha Hadlir, tidak mumkin menghadirkan Yang Maha Hadir …tapi katakanlah dan lakukan menghadirkan hati kepada Allaah ..
Adapun Makhluq boleh di hadirkan di saat makhluq itu ghoib maka menghadirkan yang tidak hadir itu benar..bahkan seyogyanya Mumin harus menghadirkan Nabi Saw di hadapannya tatkala membaca Salam kepadaNya baik di dalam Solat maupun di luar Solat,bahkan alangkah baik sekali jika Mumin bisa menghadirkan Nabi Saw di setiap waktu dan di semua tempat juga di setiap gerak geriknya juga menghadirkan Para Nabi dan Para Malaikat ‘Alaihimussalaam juga menghadirkan Para Wali dan Guru Mursyid juga menghadirkan Sorga dan Neraka dan berbagai kejadian di Alam Qubur dan di Hari Qiyamat juga di Alam Akhirat dan menghadirkan segala Janji2 Allaah dan AncamanNya yang telah di Firmankan oleh Allaah Ta’aalaa dalam QuranNya dan di Sabdakan oleh RosuuluLLooh Saw di dalam Hadits2Nya Yang Mutawatir supaya Imannya menjadi rasa yang mana rasa itu adalah Maqom Ihsan tahap pertama..
8)   Kalimat (Allaah merencanakan)..maka tidak boleh mengatakan dan meyaqini bahwa Allaah merencanaka karena kata rencana yang di fahami umum adalah hal yang mumkin gagal sementara tidak ada kegagalan pada Kehendak Allaah.. Maka katakanlah dan yaqinilah bahwa Allaah Menghendaki dan Memastikan segala suatu makhluqNya..
9)   Kalimat (Peran serta Allaah).. Maka tidak boleh mengatakan( Peran serta Allaah)karena kata (serta) menunjukan selain Allaah ikut berbuat sedangkan Haqiqat Yang Berbuat hanyalah Allaah ..
10)kalimat pertanyaan (apakah ini sudah Taqdir?)maka tidak boleh
mengatakan dan meyaqini hal seperti itu karena segenap makhluq di ciptakan dan di atur juga di pastikan segala suatunya oleh Allaah Yang Menciptakanya maka tidak mumkin ada perkara di makhluq yang keluar dari Kekuasaan dan Kehendak Allaah Ta’aalaa..
11) kata (maksud Allaah)
     Tidak boleh mengatakan (maksud) tapi katakan Irodah atau Kehendak..
12)kalimat pertanyaan yang berhubungan dengan ciptaan Allaah atau dengan     KalaamuLLaah (kenapa ?/apa sebabnya?)..maka tidak boleh berkata seperti itu karena Kekuasaan dan Kehendak Allaah atas makhluqNya adalah haq mutlaq Allaah yang tidak bisa di pertanyakan ..maka ucapkanlah (bagaimana Hikmahnya?)begitu pula sikap dan ucapan kepada segala hal yang berkaitan dengan Sabda2 RosuuluLLooh Saw..

Maha Suci Allaah dari segenap sifat kekurangan dan Maha Sempurna Allaah dengan Segenap Sifat Kesempurnaan…

WaLLaahu A’lam bishshowaab..

Ini baru sebahagian yang alfaqiir temukan …semoga manfaat kajian alfaqiir yang sangat dlo’if dan yang amat membutuhkan Ampunan Allaah dan RildoNya…
alfaqiir khodim para pencahari Ilmu di Pondok Pesantren Asysyifaa Walmahmuudiyah Sumedang…muhammad muhyiddin abduLQodir ..



Selasa, 22 Maret 2016

Haram memilih kafir


Inilah Dalil-Dalil Mengharamkan Umat Islam Memilih Pemimpin Kafir

 - Menjadikan orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam berarti menentang Allah SWT dan Rasulullah SAW serta Ijma' Ulama. Memilih orang kafir sebagai pemimpin umat Islam berarti memberi peluang kepada orang kafir untuk "mengerjai" umat Islam dengan kekuasaan dan kewenangannya.
Berikut ini adalah sejumlah Dalil Qur'ani beserta Terjemah Qur'an Surat (TQS) yang menjadi dasar untuk bersikap dalam memilih pemimpin :

1.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin
QS. 3. Aali 'Imraan : 28.
"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

 QS. 4. An-Nisaa' : 144.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?"
 QS. 5. Al-Maa-idah : 57.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi PEMIMPINMU, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman."

2.  Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai Pemimpin walau Kerabat sendiri :
QS. 9. At-Taubah : 23.
"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan BAPAK-BAPAK dan SAUDARA-SAUDARAMU menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
QS. 58. Al-Mujaadilah : 22.
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling  berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekali pun orang-orang itu BAPAK-BAPAK, atau ANAK-ANAK atau SAUDARA-SAUDARA atau pun KELUARGA mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada- Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka pun merasa  puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa  sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung."

3. Al-Qur'an melarang menjadikan orang kafir sebagai teman setia
QS. 3. Aali 'Imraan : 118.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."
QS. 9. At-Taubah : 16.
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad di antara kamu dan tidak mengambil menjadi TEMAN SETIA selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman ? Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

4. Al-Qur'an melarang saling tolong dengan kafir yang akan merugikan umat Islam
QS. 28. Al-Qashash : 86.
"Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al-Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi PENOLONG bagi orang-orang kafir."
QS. 60. Al-Mumtahanah : 13.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan PENOLONGMU kaum yang dimurkai Allah. Sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa."

5. Al-Qur'an melarang mentaati orang kafir untuk menguasai muslim
QS. 3. Aali 'Imraan : 149-150.
"Hai orang-orang yang beriman, jika kamu MENTAATI orang-orang yang KAFIR itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi. Tetapi (ikutilah Allah), Allah lah Pelindungmu, dan Dialah sebaik-baik Penolong."

6. Al-Qur'an melarang beri peluang kepada orang kafir sehingga menguasai muslim
QS. 4. An-Nisaa' : 141.
"...... dan Allah sekali-kali tidak akan MEMBERI JALAN kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman."

7. Al-Qur'an memvonis munafiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 4. An-Nisaa' : 138-139.
"Kabarkanlah kepada orang-orang MUNAFIQ bahwa mereka akan mendapat siksaan  yang pedih. (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah."

8. Al-Qur'an memvonis ZALIM kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 51.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak  memberi petunjuk kepada orang-orang yang ZALIM."

9. Al-Qur'an memvonis fasiq kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 5. Al-Maa-idah : 80-81.
"Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), niscaya mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang FASIQ."

10. Al-Qur'an memvonis sesat kepada muslim yang menjadikan kafir sebagai pemimpin
QS. 60. Al-Mumtahanah : 1.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu     karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu  nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah TERSESAT dari jalan yang lurus."

11. Al-Qur'an mengancam azab bagi yang jadikan kafir sbg Pemimpin / Teman Setia
 QS. 58.  Al-Mujaadilah : 14-15.
"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum yang dimurkai Allah sebagai teman ? Orang-orang itu bukan dari golongan kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui. Allah telah menyediakan bagi mereka AZAB yang sangat  keras, sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka kerjakan."

12. Al-Qur'an mengajarkan doa agar muslim tidak menjadi sasaran fitnah orang kafir
 QS. 60. Al-Mumtahanah : 5.
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (SASARAN) FITNAH bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."